Selasa, 02 Februari 2016

‘PAMER’ LEWAT INSTAGRAM

Teknologi informasi saat ini semakin dekat dengan kehidupan kita. Salah satunya adalah internet, dan hal baru yang dibawa oleh keberadaan internet adalah media sosial. Media sosial dewasa ini menjadi sangat populer di masyarakat. Media sosial berhasil menyentuh semua kalangan masyarakat, bukan hanya remaja, namun anak-anak hingga orang dewasapun mengenal bahkan menggunakannya. Perkembangan media sosial sampai saat ini selalu naik, itulah yang menyebabkan mengapa sampai sekarang media sosial selalu diminati dan dipilih sebagai salah satu media komunikasi yang efektif dan menyenangkan. Karna di media sosial kita tidak hanya berkomunikasi tetapi kita juga bisa mendapat dan berbagi informasi.
Jumlah media sosial pun sekarang tidak hanya satu atau dua. Seperti Line, Facebook, Twitter, Instagram, G+, dan masih banyak lagi. Dari sekian banyak jumlah media sosial, masyarakatpun tidak hanya menggunakan satu atau dua media sosial, mereka pasti memiliki lebih dari satu akun media sosial. Terlebih sekarang untuk dapat menggunakan dan mendapatkan aplikasi  media sosial bukanlah hal yang sulit.
Instagram, salah satu media sosial yang belakangan ini sangat populer di masyarakat. Instagram saat ini bukanlah menjadi kata yang asing ditelinga kita. Kembali lagi pada pengguna, instagram digunakan oleh berbagai kalangan. Seperti artis, anak sekolah, pegawai kantor, guru, kepala sekolah, dosen, pengusaha, ibu rumah tangga, pejabat, ustadz, dan banyak lagi. Salah satu pejabat yang menggunakan instagram adalah Ridwan Kamil. Dari sekian banyak pengguna instagram tersebut, sebenarnya taukah mereka apa itu instagram? Apakah instagram yang mereka tau hanya sebagai wadah untuk ‘mengunggah’ foto saja?
Aktris asal Inggris, Kate Winslet mengatakan bahwa instagram membuat seseorang memiliki media untuk memamerkan apapun yang dia lakukan. Seakan-akan seseorang melakukannya untuk mendapat persetujuan dari orang banyak. Jika kita pahami maksud pendapat Kate ini memang ada benarnya. Karena sekarang ini yang dilakukan para pengguna instagram adalah mengunggah foto setiap kegiatan mereka, dan yang mereka harapkan dari postingan itu adalah mendapat love and comment yang banyak dari followers mereka. Jadi secara psikologis, sebenarnya ini salah satu cara pengguna instagram yang mengunggah foto tersebut untuk mendapat ‘perhatian’ dari  banyak orang.
Sebetulnya tidak hanya di sosial media instagram saja fenomena mengharapkan ‘perhatian’ ini ada, tetapi di sosial media lainpun begitu, seperti facebook dan sebagainya. Namun jika di instagram, mereka seperti memiliki tempat atau wadah untuk menunjukkan, memamerkan segala kegiatan yang mereka lakukan melalui foto, seperti ketika travelling, berkunjung ke cafe yang sedang hits. Instagram juga bisa disebut sebagai wadah untuk memamerkan baju atau pakaian yang sedang mereka gunakan atau sering disebut ootd (outfit of the day). Mereka seakan ingin menunjukkan kepada orang banyak mengenai pakaian yang ia pakai. Dan mengharapkan komentar positif akan foto pakaian yang mereka unggah. Ketika ia mengunggah itu di instagram, ia akan menuliskan “ootd” sebagai captionnya. Bahkan ada orang yang rela merogoh kocek yang dalam supaya mereka dapat mengunggah sesuatu yang ‘wah’ di akun instagramnya. Seperti, ada orang yang ingin pergi ke luar negeri dan berkunjung ke suatu tempat yang indah, serta membeli pakaian baru yang cocok atau sesuai dengan tempat yang akan ia kunjungi. Mereka rela melakukan hal itu hanya demi sebuah foto yang nantinya bisa mereka unggah di instagram. Walaupun tidak semua pengguna instagram seperti itu.
Sebetulnya tidak masalah jika seseorang menggunakan instagram dan mengunggah foto-foto mereka. Hak mereka untuk melakukan itu. Karena instagram dibuat memang untuk itu. Namun yang perlu di perhatikan adalah, tujuan orang menggunakan instagram tersebut. Jika orang menggunakan instagram dengan tujuan untuk mendapat ‘love and comment’ yang banyak dari orang, menambah followers, itu tidak tepat. Karena jika kedua hal itu dijadikan tujuan, mereka akan merasa ‘down’ ketika suatu saat foto yang mereka unggah, ‘love and comment´ yang mereka dapatkan tak sesuai dengan yang mereka harapkan atau ‘love and comment’ yang mereka peroleh tak sebanyak yang didapatkan temannya ketika mengunggah foto, lalu muncul rasa tidak percaya diri dan merasa dirinya buruk.

Instagram memang salah satu sosial media yang dipakai sebagai tempat kita untuk mengekspresikan diri dengan cara berbagi foto. Namun, mari kita ubah niat kita ketika akan mengunggah foto tersebut. Karena sesuatu hal yang kita lakukan jika ingin memiliki hasil yang baik, itu berasal dari niat yang baik pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar