Sungguh mereka seakan berbagi tugas untuk dapat membuktikan bahwa merekapun mampu menyandang dan menjalani peran yang mereka pilih. Tapi dibalik pilihan itu, sebelumnya memang telah ada episode hidup yang telah Allah gariskan pada tiap makhkuk-Nya. Akan menjadi apa dan siapa seorang makhluk dalam kisah hidupnya masing-masing.
Ibu, salah satu peran yang sangat istimewa. Setiap wanita rasanya sangat mengharapkan dapat menyandang peran tersebut. Ibu, wanita yang mampu melahirkan jiwa baru dalam kehidupan. Ibu, sungguh akan sedikit kujabarkan seberapa hebatnya peran tersebut. Seperti berbagai jenis sayur yang kemudian diramu menjadi satu menjadi sayur sup, kurang lebih peran Ibu pun demikian. Meskipun tidak sedikit orang yang menganggap remeh seorang wanita yang bersandangkan Ibu rumah tangga, tapi sesungguhnya peran yang itulah yang sangat penting dan berdampak pada kehidupan.
Ibu, mereka tidak hanya melahikan anak. Ibu, guru pertama bagi anak-anak mereka. Ibu, dokter pribadi untuk keluarga mereka. Ibu, penasihat sejati keluarga. Ibu, penjahit istimewa keluarga. Ibu, koki handal keluarga. Ibu, pemerhati gizi keluarga. Lihat begitu hebatnya peran Ibu mampu melakukan lebih dari satu peran.
R.A. Kartini, pejuang emansipasi perempuan. Kala itu perempuan dianggap sebagai makhluk lemah dan tak memiliki peran penting dalam kehidupan. Ibu Kartini sebagai sosok perempuan tidak menyukai pandangan tersebut, kemudian perjuang untuk menaikkan derajat kaum perempuan supaya dapat sederajat dengan kaum laki-laki
Namun tidak selamanya dan tidak dalam setiap hal perempuan harus sejajar dengan kaum laki-laki. Perempuan harus mampu sadar akan hakikat hidup mereka sebagai perempuan. Misalnya saja, jika perempuan menjadi istri dari seorang laki-laki, maka perempuan haruslah patuh pada sang suami, sekalipun sang istri perannya lebih tinggi dibanding sang suami, misalkan sang istri seorang dokter dan sang suami supir angkot. Bukan dengan adanya kesamaan derajat antara laki-laki dan perempuan , istri menjadi berlaku semaunya.
Peringatan hari Kartini yang selalu meriah di Indonesia, selalu ditandai dengan diadakannya berbagai acara. Namun sesungguhnya, hal dasar yang perlu dilakukan untuk memperingati hari Kartini adalah dengan kembali introspeksi dan kembali memahami makna perempuan dalam hidup. Kesederajatan diusung tidak harus dalam segala hal dalam kehidupan.
Universitas PGRI Semarang kembali memperingati hari Kartini. Tahun ini, UPGRIS mengusung tema ‘Perempuan Berkarya’ dengan mengundang beberapa tokoh wanita hebat seperti Ibu Hevearita Gunaryanti, Wakil Walikota Semarang, Ibu Diah Pratitasari, Pembelajar Mandiri (Pendamping Persalinan dan Konselor Menyusui), dan Puteri Indonesia Favorit Jawa Tengah 2017, Mega Prabowo. Ketiga bintang tamu tersebut memberikan motivasi kepada mahasiswa UPGRIS untuk menjadi wanita hebat dan mampu berkarya untuk Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar